Kuat
Matanya merah menangis,
Di dalam kalbu ia terdiam..
Tidak sepenuhnya ia kuat..
Sambil mengais tanah rambutnya terjatuh dari balik telinganya..
Sesenggukan sembari sinar mentari pula enggan menyemangati..
Menangis lagi ia lagi-lagi menangis,
Air matanya tidak ada yang turun dari pelupuk tapi sungguh ia menangis lebih keras dari kemarin..
Mencari tambatan untuk berpegang agar tidak linglung jemarinya terlalu lemah,
Ia lelah berpura-pura, ia lesu menjadi kuat,
Satu sisi balik jendela seberang namun ia sadar justru menjadi kuat adalah jalan hidupnya..
Karena dunia yang berputar dan air laut yang pasang surut tidak pernah peduli dengan letihnya,
Menjadi setangguh baja di belakang sehalus sutra, tidak ada yang mau tau..
Mereka hanya mau tau dan hanya peduli bangkitnya bukan jatuhnya..
Masih berdarah-darah ia kemudian bangun dari berlutut,
Terjatuh sekali lagi dalam gelap,
Sendirian.
Ia kuat.
Paling tidak untuk sementara, sampai ia jatuh lagi, kemudian kuat kembali.
Sendirian.
25th January 2014
0 comments: