Sanggahan

1:52 AM Unknown 0 Comments

Orang-orang berlalu lalang 
Terburu-buru bukan main
Aku tidak mau terburu-buru
Tenang saja, aku masih di sini.

membiarkanmu mengintip pelan tentang aku yang tidak mereka ketahui,
aku melepasmu bebas mengetahui tentang aku yang tidak orang-orang pahami,
bicara tentang rahasia.

Memafhumi tiap dari ketakutanku,
Mengendus pekat inci-inci dari mimpiku,
Mengindrakan satu per satu dari keraguanku.

Aku mungkin dewasa,
tapi aku rindu rasanya mengalah.
Maka dari itu, aku minta maaf.
Aku belum dewasa.

Kita seimbang rupanya,
sama-sama belum dewasa.

Sumpah, aku benci kata menyerah.
Sungguh, aku lelah dengan terserah.
Sumpah, aku gerah berpura-pura.
Sungguh, aku lara merasa tidak cukup baik untukmu.

Merindukanmu adalah sebuah anugerah,
namun aku kehausan kemudian tewas tak berdaya di rerumputan
"Aku rindu masa lalu"
hal paling hina untuk dibahasakan,
harusnya masa lalu dibinasakan
simpan saja jadi kenangan

Akan tetapi, 
ya
aku rindu masa lalu.

Mencintaimu adalah sebuah kemudahan,
namun untuk bertahan aku sudah belasan kali mati di tengah jalan
aku sering bermimpi
satu hari di mana bumi masih berputar
orang-orang marah masih saling menampar
ada kamu di sampingku
siang itu murni terisi dengan cinta
tidak ada dendam,
air mata kecurigaan,
atau kemarahan yang dipendam.

Demi apapun yang berkuasa,
aku mencintaimu,
aku merindukanmu, 
aku membencimu. Bukan main.

Demi apapun yang berkuasa.

------------------

Good God, kenapa yang ini gelap sekali, ya? Bahkan beberapa part terpaksa saya hapus karena terlalu suram. :/

Oh, yang ini ditulis dan tertulis Agustus 2014.

0 comments: